Minggu, Februari 15, 2009

Akhir manis Diklat Junior adhek-adhekku...

Kami (angk.11 pabz) akhirnya memutuskan mengadakan Diklat Junior calon angk.12 Pabz di luar sekolah.. Alasannya, kami ingin memberikan pengalaman yang berbeda kepada adhek-adhek dan tentunya dengan tujuan awal yaitu agar Diklat ini bisa selalu berkesan buat mereka... Pastinya bukan hanya itu aja, konsep Diklatnya juga harus yang nggak terlupakan juga... Nah, itu yang susah... Seperti yang pernah aku bilang di ceritaku sebelumnya, kami bagaikan memulai semuanya dari nol, tanpa pengalaman yang cukup... Tapi itulah tantangan yang harus kami lewati, demi adhek-adhek kami juga... Setiap kakak pasti inginkan yang terbaik untuk adhek-adheknya... Okei, langsung aja kita mulai perjalanan kita...
Saat itu, aku alhamdulillah dipercaya temen-temen untuk jadi koordinator lapangan Diklat Junior calon angk.12... Cukup diketahui, itu adalah pertama kalinya aku jadi koordinator lapangan di suatu kepanitiaan di pabrasda... Sebelum hari-H tiba, aku bersama beberapa temenku uda survey medan yang bakal digunakan... Tinggal menyiapkan properti2 yang dibutuhkan di sana... Ternyata cukup melelahkan juga saat mencoba menyusuri medannya... Pikirku, itu lah salah satu tantangan yang harus dilewati adhek-adhek... Kemudian, saat hari-H tiba, satu hal yang aku percaya bahwa kita tidak akan pernah tau apa yang akan terjadi selanjutnya... Memang, awalnya bisa berjalan cukup lancar, namun saat malam menjelang, ada beberapa kendala yang cukup berarti... Mungkin awalnya kami juga kurang persiapan, kami melakukan semuanya, maksudnya adalah kami yang jadi panitia, kami juga yang memberikan pressure ke adhek-adhek...
Pressure malam berjalan cukup lancar... Tengah malam, saat adhek-adhek tertidur, kami mempersiapkan untuk jurit malam... Beberapa saat kemudian, jurit malam dimulai... Satu persatu kami bangunkan mereka dan kami bawa ke start medan jurit... Di titik2 tertentu telah siap beberapa panitia+senior yang berjaga di pos masing-masing... Namun, saat itu hujan mulai turun... Kami tetap melanjutkan jurit malam... Hingga hujan tiba-tiba menjadi deres banget... 90% adhek-adhek udah jalan, hanya tersisa sekitar 2-3 anak yang masih di start awal... Kemudian, sebuah keputusan berat harus aku ambil yaitu menghentikan jurit saat itu juga dan memberitaukan agar semua kembali ke basecamp awal... Aku bener-bener takut terjadi sesuatu pada adhek-adhekku... Hujan deres ditambah pula medan yang jadi licin... Aku gelisah banget, mondar-mandir nggak jelas di basecamp, nunggu semua kembali dengan selamat... Setelah semua tampak, aku ngerasa lega banget... Aku dihampiri oleh Bang Ipul (pelatih kami), kata beliau untung adhek-adhek nggak kenapa2, karna tadi beliau melihat ular di track jurit... Dalam hati, aku langsung bersyukur, alhamdulillah aku nggak telat ngambil keputusan tadi... Karna kondisi yang nggak memungkinkan, akhirnya kami membiarkan adhek-adhek istirahat kembali... Aku dan teman-teman juga ngerasa payah banget, akhirnya tidak terasa kita tertidur juga meskipun sebentar... Meskipun aku rasanya ngantuk, tapi entah kenapa aku nggak bisa tidur, akhirnya sampai shubuh menjelang aku belum tidur juga...
Paginya, semua masih berjalan sesuai rencana... Tiba-tiba langit memberikan tanda-tanda yang nggak enak... Menjelang siang, akhirnya ujan lebat ditambah angin kenceng mengacaukan jdwal acaranya... Saat itu, adek-adek belum kembali ke basecamp semua... Akhirnya kami nekat jemput mereka satu persatu untuk kembali ke basecamp biar aman... Kami jemput satu persatu pakai jas ujan... Karna terburu-burunya, aku sampai jatuh kakiku memar... Tapi untungnya masih bisa dibuat jalan... Setelah semua ada di basecamp aku ngerasa lega... Karna kencengnya angin waktu itu, banyak kejadian yang menakutkan salah satunya papan yang di basecamp hampir roboh, semua barang-barang yang ada di situ basah semua nggak terselamatkan... Saat itu bener-bener kacau, adek-adek juga rame sendiri, panitia jelasnya bingung banget... Akhirnya kami memutuskan untuk menunggu ujan sampai agak reda... Kemudian kami melanjutkan pressure terakhir kalinya... Memang tak ada persiapan apa-apa dan konsepnya berubah... Tapi dengan bantuan dari alumni-alumni yang ada saat itu, kami mampu melekukannya... Mulai saat itu, aku telah merasa sayang pada adek-adekku, aku merasa lebih dekat dengan mereka... Apalagi saat mereka menghalangiku untuk pergi saat sudah marah banget aku atas sikap mereka... Tapi mereka mampu membuka mataku, mereka telah mulai menjadi bagian kecil di hatiku... Mereka adalah adek-adekku yang harus bisa aku bimbing untuk jadi orang-orang yang berguna... Singkat cerita, akhirnya pembaiatan dilaksanakan dengan penuh haru... Semua bahagia, semua bangga, dan semua lega... Betapa bangganya aku saat memasangkan pin Pabrasda ke dada mereka... Betapa terharunya aku saat mereka memelukku dan mengucap kata maaf di telingaku... Dalam hati aku bersyukur banget, karna walaupun banyak rintangan selama acara berlangsung, tapi semuanya bisa berakhir dengan indah... Dengan senyum bahagia, dengan senyum bangga sebagai seorang Pabrasda... Trimakasih teman-teman, adek-adek dan alumni2ku tercinta...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar